Soloraya
Kamis, 16 September 2010 - 16:43 WIB

Kali Dengkeng dikeruk, 40 Ha palawija terendam

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Tanaman palawija seluas 40 hektare milik warga Dukuh Jogobayan dan Karangturi Gantiwarno Klaten terendam air hujan sejak sepekan terakhir ini. Penyebabnya, saluran air yang biasa menjadi pembuangan air sawah tersebut tertimbun tanah hasil pengerukan sedimentasi Kali Dengkeng di kawasan tersebut.

Sukiyo, salah satu warga setempat mengaku mendapatkan keluhan dari sejumlah petani yang tanamannya terendam air. Setelah pihaknya mengecek ke lokasi, lanjutnya, salah satu penyebab terjadinya genangan air di sana ialah saluran air sawah tersumbat tumpukan tanah hasil kerukan sedimentasi Kali Dengkeng.

Advertisement

“Sebenarnya tanah sedimentasi sudah dikembalikan. Namun, kurang sempurna. Sehingga, air hujan yang menggenangi palawija petani tak mampu mengalir,” paparnya.

Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) ketika dikonfirmasi mengaku bahwa proyek pengerukan Kali Dengkeng di Gantiwarno tersebut bukan ditangani pihaknya. Melainkan, langsung dibawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten.

“Kami sudah mengecek. Ternyata itu, bukan proyek kami. Itu sudah masuk DPU Klaten,” terang Kasi Operasional dan Pemeliharaan (OP) BBWSBS, Ruhban Ruzziatno.

Advertisement

Kepala DPU Klaten, Tajudin Akbar saat ditemui Espos menerangkan bahwa proyek tersebut merupakan pekerjaan secara terpadu antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Meski demikian, pihaknya berjanji akan mencarikan solusinya.

“Kami akan berkoordinasi dulu dengan sejumlah instansi terkait. Sebab, itu bukan hanya proyek DPU,” terangnya. Sejumlah instansi yang dimaksud, kata Tajudin, ialah Dinas Pertanian dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).

asa

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif