“Anggaran pelesiran meningkat 7 kali lipat,” kata Direktur IBC Arif Nuralam di kantor Tranparansi Internasional Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (16/9).
Menurut Arif, setiap studi banding ke luar negeri anggota Dewan menghabiskan hingga Rp 4 miliar. Tak tertutup kemungkinan program itu dimanfaatkan guna kepentingan pribadi.
Arif mendesak pimpinan DPR dan fraksi-fraksi segera mengevaluasi studi banding ke luar negeri. Dengan beban legislasi yang amat banyak, kata dia, seharusnya DPR tak lagi menghabiskan waktu dan uang melakukan hal-hal yang tidak perlu.
“Beban legislasi amat banyak, harus dipertimbangkan apa ada manfaat,” katanya.
dtc/try