“Yang lain ingin tahu tentang Pramuka yang berbasis sekolah seperti berkembang di Indonesia. Kalau negara lain kebanyakan Pramuka berbasis komunitas,” ujar Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof Dr dr Azrul Azwar, Rabu (15/9).
Menurut dia, anggota Pramuka Indonesia demikian banyak karena setiap pelajar otomatis anggota Pramuka. Selain karena jumlah penduduk Indonesia yang besar.
Selama ini, lanjut Azrul, Indonesia bersama kepanduan lain dari berbagai negara sering mengikuti pelatihan bersama. “Dalam Pramuka tidak ada belajar hal baru dari negara lain, karena semua sebenarnya sama. Standar,” tuturnya.
dtc/try