Soloraya
Selasa, 14 September 2010 - 22:23 WIB

Dinsosnakertrans kesulitan pantau migrasi tenaga kerja

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kesulitan memantau migrasi tenaga kerja dari Kota Solo ke kota lain pasca-Lebaran. Hal itu dikarenakan tradisi membawa membawa serta kerabat merantau ke ibukota lebih banyak berkutat pada sektor kerja informal.

Sementara itu mengacu kepada data Kelurahan Mojosongo, mulai Lebaran hingga Selasa (14/9) banyak warga yang meminta Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) atau sekedar surat keterangan untuk melamar pekerjaan kepada pihak kelurahan. Total jumlah warga yang meminta surat keterangan mulai Lebaran hingga Senin sebanyak 35 orang.

Advertisement

Sekretaris Kelurahan Mojosongo, Joko Ruyono menuturkan mulai Lebaran hingga Selasa banyak warga yang meminta surat keterangan untuk SKCK. “Sejak Lebaran, warga yang meminta surat keterangan memang banyak. Untungnya ada petugas piket yang kami siagakan sejak Kamis pekan lalu. Jadi permintaan warga bisa kami penuhi,” jelas dia kepada jajaran komisi I di sela-sela inspeksi mendadak (Sidak), Selasa.

Joko menambahkan, dalam dialog dengan sejumlah warga surat keterangan memang digunakan dalam rangka bekerja di luar kota terutama Jakarta. “SKCK memang untuk bekerja di Jakarta. Kalau surat keterangan ya hanya sebagai pendukung bahwa dia benar-benar warga Solo. Kalau kami total jumlah warga yang meminta surat keterangan dari kelurahan ada 35 orang,” ujarnya.

Disinggung mengenai jenis pekerjaan yang diminati warga di ibukota, Joko mengaku tidak tahu-menahu. Pasalnya, dalam surat keterangan tidak dicantumkan yang bersangkutan akan bekerja di mana.

Advertisement

aps

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Migrasi Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif