Sragen(Espos)–Jalur alternatif arus balik Lebaran dari arah Solo ke Purwodadi yang melitasi Kelurahan Ngembatpadas, Gemolong, rusak sepanjang hampir 500 meter.
Kondisi jalan yang rusak membuat antusiasme pemudik untuk melintasi jalur alternatif itu rendah. Padahal jalur tersebut penting untuk memecah kepadatan arus di kawasan perempatan Gemolong.
Ketua RT 2 Dukuh Kwangen, Kelurahan Ngembatpadas, Gemolong, Nuryanto mengatakan jalan alternatif rusak dalam beberapa bulan terakhir. Jalan yang berada di tengah persawahan itu terakhir diperbaiki pada akhir 2008. “Kondisinya memang rusak. Kalau memang itu dijadikan jalur alternatif arus balik seharusnya segera diperbaiki. Kalau jalan rusak begitu, orang ya jadi enggan lewat,” ungkap Nuryanto, saat dijumpai di sela-sela membantu mengatur arus, di lokasi setempat, Senin (13/9).
Selain menyoal jalan, Nuryanto juga menilai dibutuhkan renovasi jembatan yang juga berada di jalur alternatif Solo-Purwodadi itu. Jembatan tersebut memiliki ukuran terlampau sempit sehingga menyulitkan gerak kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Gemolong Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen, Endro Roesmanto mengakui kondisi jalan alternatif yang berada di Kelurahan Ngembatpadas tersebut rusak.
Dia juga mengaku telah menyampaikan kondisi jalan itu kepada instansi yang menangani perbaikan jalan, yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Pihaknya berharap jalan rusak tersebut segera dibenahi, sehingga perjalanan melalui jalur alternatif dapat efektif memecah kepadatan arus yang masuk ke perempatan Gemolong.
tsa