News
Senin, 13 September 2010 - 17:33 WIB

Kasus HKBP, 2 orang yang ditangkap ternyata tukang sayur

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengungkapkan bahwa dua orang yang sempat diperiksa dalam kasus penusukan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi , ternyata hanya berprofesi sebagai pedagang sayuran. Keduanya kebetulan lewat di lokasi kejadian perkara (TKP) dan membawa senjata tajam.

Pendeta Luspida Simanjuntak dan majelis gereja Asia Lumbantoruan Sihombing mengalami kekerasan saat berangkat ke tempat peribadatan Minggu kemarin. Pendeta menderita luka memar sementara Asia menderita luka tusuk.

Advertisement

“Hasil pemeriksaan yang dilakukan tadi malam ternyata memang mereka tidak terkait dengan peristiwa yang terjadi. Mereka adalah pedagang sayuran yang kebetulan lewat di lokasi,” kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, Senin (13/9).

Bagaimana bisa si pedagang sayur itu yang dibekuk. Polisi punya penjelasannya.  Segera sesudah penusukkan itu polisi melakukan razia terhadap semua orang yang lewat di lokasi kejadian. Tujuannya tentu saja mencari pelaku. Dalam razia itu polisi menemukan dua orang yang membawa pisau. Nah, mereka dicurigai dan dibawa ke kantor polisi.

Aparat kepolisian sejauh ini sudah meminta keterangan dari lima orang saksi. Kelima saksi tersebut berasal dari masyarakat sekitar dan jemaat HKBP sendiri.

Advertisement

Polisi, kata Boy, belum bisa mengaitkan persoalan penusukan jemaat HKBP dengan kegiatan ibadah di lokasi yang ditentang sejumlah kelompok masyarakat. Polisi hanya bisa melihat kasus tindakan itu sebagai tindak pidana kriminal yang dilakukan oleh sekelompok orang ketika berpapasan di tengah jalan.

Apakah terkait tidak dengan pembangunan rumah ibadat itu, “Perlu pemeriksaan pelaku  untuk memastikan maksud tujuan mereka melakukan itu,” kata Boy.  Tapi karena belum berhasil ditangkap. “Bersabarlah,” kata Boy.

Sementara itu, Kepala Polres Metro Bekasi Kombes Imam Sugiarto mengatakan pihaknya sudah memberi peringatan kepada jemaat untuk tidak beribadah, Minggu kemarin. “Karena potensi ancaman sangat kental,” kata dia.

Advertisement

Namun, jemaat bersikeras melakukan kegiatan ibadah. Menurut pengacara HKBP, Saor Siagian, kejadian ini malah makin memicu jemaat untuk terus melakukan ibadah.

vivanews.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif