News
Selasa, 7 September 2010 - 13:39 WIB

Pramono Anung : Teguran untuk Kolonel Adjie harusnya tertutup

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung menilai tulisan Kolonel Penerbang Adjie Suradjie yang mengkritik panglima tertinggi yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak lazim. Tetapi teguran kepada Adjie dinilai tidak baik bagi kehidupan demokrasi.

“Jadi kalau ditegur sejak awal, ini menurut saya tidak baik bagi kehidupan demokrasi di negeri kita,” kata Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/9).

Advertisement

Pramono menilai, apa yang disampaikan Adjie Suradji itu cerminan dari pandangan mayoritas kebanyakan masyarakat. Karena kata dia, masyarakat memang menginginkan adanya ketegasan presiden berkaitan dengan diplomasi.

Maka itu, politisi yang akrab disapa Pram ini mengimbau sebaiknya teguran kepada penulis Opini berjudul “Pimpinan, Keberanian, dan Perubahan” itu sebaiknya dilakukan secara tertutup. Tidak dengan bantahan terbuka di media.

“Saya termasuk yang mengganggap bahwa dalam demokrasi TNI itu merupakan palang pintu untuk mempertahankan negara. Sehingga kalau mereka menyampaikan argumentasinya, ya sampaikan dalam konteks TNI secara tertutup,” kata Pram.

Advertisement

Pramono sudah membaca tanggapan dari TNI AU atas tulisan yang dimuat harian Kompas edisi Senin 6 September 2010 itu. Pramono melihat konteks lain saat membaca tanggapan TNI AU yang disertai dengan keterangan ada kasus hukum yang sedang membelit Adjie itu.

Menurut mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini, dalam konteks sebagai warga negara untuk memberi saran, tanggapan, masukan, kepada panglima tertingginya, semestinya apa yang disampaikan Adjie itu cukup ditanggapi secara dingin saja.

Tetapi menurut Pram, yang disampaikan Adjie itu merupakan ekspresi yang tidak tahan melihat perkembangan di masyarakat. Sehingga kritik pun dilakukan. Meski Pramono mengakui kritikan itu dinilai tidak lazim.

Advertisement

“Namanya tentara aktif tidak proper (pantas). Tidak biasa kalau mengkritk panglima tertinggi secara terbuka,” kata Pramono. Atas tulisannya itu, Adjie Suradji diberi peringatan berupa teguran.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif