Jakarta–DPR merasa tersinggung dengan pernyataan Ketua Tim Leader teknis pembangunan gedung baru DPR, Budi Sukada, bahwa anggota DPR memerlukan fasilitas spa untuk relaksasi. Karenanya, Budi terancam diberhentikan dari proyek pembangunan gedung baru.
“Mereka bicara sendiri, kalau ada konflik informasi akhirnya jadi polemik ya mereka diam. Ya orang-orang yang selalu berlindung di balik DPR seperti ini akan kita ganti,” ancam Ketua DPR Marzuki Alie kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/9).
Marzuki mengatakan, citra DPR juga kian rusak karena pernyataan soal spa tersebut. “Sebenarnya pimpinan semua setuju pembangunan gedung baru. Masalahnya ini kan hanya spa-menyepa saja,” keluh
Marzuki mengaku kecewa dengan pelaksana proyek pembangunan gedung baru yang berbicara tanpa sepengetahuan DPR. Akibatnya, pembangunan DPR terus menuai kontroversi.
Menurut Marzuki, DPR tak pernah berbicara terkait fasilitas spa dan kolam renang di gedung baru yang pembangunannya menghabiskan Rp 1,6 triliun. Oleh karenanya, staf teknis yang berbicara ke publik harus mempertanggungjawabkannya.
“Namun mereka diam. Saya sudah bicara kepada Bu Sekjen (Nining Idra Saleh-red), kalau menyulitkan DPR, ya pejabat seperti ini ya kita ganti,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Ketua Tim Leader teknis pembangunan gedung baru DPR, Budi Sukada, menyampaikan rencana pembangunan fasilitas spa dan kolam renang di lantai 36 gedung baru DPR. Menurutnya, anggota DPR butuh relaksasi di tengah kesibukan kerja menjawab aspirasi rakyat.
dtc/tiw