News
Senin, 6 September 2010 - 11:10 WIB

Ahmadinejad: Iran diserang, Israel hancur

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Qatar— Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, tidak yakin bila Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), berani menggempur negaranya. Pasalnya, Iran merasa sudah siap meladeni mereka dan Israel bakal menjadi sasaran telak bila perang itu terjadi.

Demikian menurut Ahmadinejad saat berkunjung ke Qatar, Minggu (5/9). Kunjungan ke Qatar merupakan upaya Ahmadinejad untuk menenangkan kerajaan-kerajaan Arab di sekitar Teluk Parsi agar tidak khawatir dengan Iran.

Advertisement

Dalam jumpa pers di ibukota Qatar, Doha, Ahmadinejad menyangsikan konfrontasi fisik negaranya dengan AS maupun Israel. “Mereka tahu bahwa Iran telah siap dan punya potensi untuk melakukan balasan yang tegas dan meluas,” kata Ahmadinejad.

Dia pun memperingatkan bahwa Israel bakal menjadi korban bila Iran diserang. “Serangan apapun kepada Iran berarti pemusnahan entitas Zionis [Israel],” kata Ahmadinejad. “Iran tidak begitu peduli dengan entitas itu karena tengah membusuk dengan sendirinya,” lanjut dia.

Pernyataan Ahmadinejad itu terkait dengan komentar Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS, Laksamana Mike Mullen, Agustus lalu bahwa aksi militer termasuk dalam daftar opsi Washington menghadapi Iran, yang dikhawatirkan tengah mengembangkan senjata nuklir. Namun, menurut Mullen, serangan militer bukanlah langkah yang baik bagi AS.

Advertisement

Ketegangan antara Iran dengan AS dan sekutu-sekutunya dalam beberapa tahun terakhir terus memanas. AS bersama para mitra, termasuk Israel, khawatir bahwa Iran tengah mengembangkan senjata pemusnah massal. Namun, Iran berkali-kali membantah bahwa teknologi nuklir yang mereka kembangkan bukan untuk perang, melainkan untuk kepentingan damai.

Sejauh ini, AS dan koalisinya di Dewan Keamanan PBB telah berkali-kali menjatuhkan sanksi ekonomi dan perdagangan kepada Iran sambil terus mengupayakan pendekatan diplomasi kepada Teheran. Iran sendiri gusar dengan sanksi-sanksi itu.

vivanews/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif