Info-mudik
Sabtu, 4 September 2010 - 20:31 WIB

Jalur Lingkar Nagreg digunakan saat terjadi kemacetan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung--Penggunaan jalur Lingkar Nagreg tidak sesuai yang direncanakan sebelumnya, penggunaan jalan sepanjang 5,4 kilometer tersebut hanya digunakan ketika terjadi kemacetan arus mudik atau arus balik saja.

Kapolres Bandung, AKBP Hendro Pandowo, Sabtu (4/9), mengatakan jika nanti terjadi kepadatan di jalur lama Nagreg, baru kendaraan dari arah barat akan didorong ke Lingkar Nagreg.

Advertisement

Menurut dia, hingga memasuki H-6  arus mudik menuju arah timur dari barat di jalur selatan termasuk Nagreg masih relatif normal, belum terjadi kepadatan arus lalulintas kendaraan bermotor.

Selain itu, menurut Hendro, jalan Lingkar Nagreg masih berat untuk dilalui karena karakteristik jalannya yang belum dikenali para pengendara, terutama di KM 2,400 hingga 2,500.

Advertisement

Selain itu, menurut Hendro, jalan Lingkar Nagreg masih berat untuk dilalui karena karakteristik jalannya yang belum dikenali para pengendara, terutama di KM 2,400 hingga 2,500.

“Titik itu merupakan tanjakan yang cukup curam dengan titik kemiringan 14 derajat. Dalam beberapa kali uji coba tidak sedikit kendaraan, terutama truk mogok di tengah tanjakan, dan terpaksa harus ditarik dengan mobil derek,” kata dia.

Pengemudi harus waspada ketika melintasi lingkar Nagreg, mereka harus tahu dulu di mana berbelok, kapan tambah atau kurangi kecepatan.

Advertisement

Dijelaskannya,  jika terjadi hambatan arus seperti longsor, kurangnya penerangan, bisa saja jalan lingkar Nagreg tersebut tidak digunakan, meski terjadi kepadatan arus di jalur lama.

“Daripada beresiko, maka lebih bagus kita hentikan dan pindahkan ke jalur lama,” kata Hendro.

Polres Bandung telah menurunkan 1.883 personel untuk Operasi Ketupat Lebaran 2010 yang disebar di seluruh wilayah hukum Polres Bandung.

Advertisement

Petugas tersebar di satu pos aju, 27 pos pam (pengamanan), 85 pos gatur (penjagaan dan pengaturan).

Sebagian besar, kata Hendro, mereka disebar di jalur Nagreg. “Di jalur ini dikerahkan 427 personel, dengan 14 pos pam dan 52 pos gatur,” kata dia..

Untuk penerangan di jalur Lingkar Nagreg, terdapat dua tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya. Lampu tersebut dipasang di tanjakan paling curam antara KM 2,400 hingga 2,500.

Advertisement

Dua PJU setinggi 7,5 meter itu dipasang oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, sedangkan perangkat lampunya merupakan sumbangan dari PT Triccom Bandung.

ant/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif