Makassar–Delapan orang tewas usai acara buka puasa di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan tim Food Security Kedokteran Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), kue dadar yang disantap para korban mengandung racun tikus.
Ketua Tim Food Security Dokpol Polda Sulselbar, AKP dr Mauluddin Anwar, mengatakan pihaknya telah meneliti sampel makanan dan muntahan para korban. Hasilnya, ditemukan kadar racun Arsen melebihi 1,7 milligram per liter yang cukup mematikan. Kandungan arsen sebesar itu biasanya terdapat pada racun tikus atau hama yang biasa digunakan warga setempat.
“Masyarakat kita mengenal istilah racun Arsen dengan sebutan racun tikus atau racun untuk membasmi hama tanaman. Jenis racun ini akrab dengan kalangan petani di pedesaan,” jelas Mauluddin saat ditemui di sela-sela acara gelar pasukan Operasi Ketupat di Lapangan Karebosi, Makassar, Kamis (2/9).
Mauludin menduga, pemilik hajat atau orang yang memasak hidangan tersebut lalai sehingga racun tersebut bercampur dengan bahan makanan untuk membuat kue dadar. “Ini merupakan hasil pemeriksaan yang final,” ungkap Mauluddin.
Sebelumnya diberitakan, pesta jelang pernikahan ‘Naik Uang Mahar’ sekaligus buka puasa bersama di rumah Juherni, warga Desa Pattappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Sulsel berujung petaka. Sejumlah hadirin tiba-tiba mengeluh pusing, mual, dan kemudian muntah-muntah usai berbuka puasa.
Buntutnya sebanyak delapan orang, termasuk Juherni dan anaknya Masni, meninggal dunia. Polisi menduga para korban mengalami hal itu akibat memakan kue dadar yang telah terpapar racun.
dtc/tiw