Jakarta--Partai Golongan Karya menunggu respon positif dari Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak. Golkar juga meminta agar menteri jangan lambat dalam mengurusi masalah perbatasan.
“Saat ini kita menunggu respon positif dari Perdana Menteri Malaysia Tun Razak terhadap pidato Bapak Presiden,” ujar Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso.
Hal ini dikatakan Priyo usai berdiskusi tentang Hasil Survei LSI: Evaluasi Publik Atas Pemerintahan SBY-Boediono di Kantor LSI, Jl Lembang Terusan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/8).
Menurut Budi, Pemerintah Indonesia harus bisa memaksa Malaysia untuk duduk berunding menyelesaikan konflik perbatasan antarkedua negara.
“Kalau ternyata menteri kita lambat, bisa saja kita (Golkar) mengambil sikap politik lain,” katanya.
Priyo berharap, dengan pidato SBY semalam, Malaysia mendapat efek kejut dengan pidato SBY. “Kita harap jangan ada pernyataan dari otoritas Malaysia yang tinggi hati dan mempunyai kecenderungan menyepelekan,” jelasnya.
Dengan pidato SBY semalam, SBY ingin mengedepankan diplomasi yang santun.
“Tapi kita tidak ingin dan membiarkan sejengkal tanah kita diambil oleh negara lain,”
dtc/nad