Kalimantan Barat— Serangan terhadap warga Malaysia yang berada di Indonesia bukan lagi sekedar ancaman. Rumah seorang insinyur Malaysia di sebuah perkebunan kelapa sawit di Ketapang, Kalimantan Barat dilempari batu, Minggu (29/8).
Seperti dimuat situs Bernama, Selasa (31/8), insiden tersebut terjadi pada pukul 14.00 waktu setempat. Pelakunya diduga lima pria yang mengenakan ikat kepala bertuliskan ‘Ganyang Malaysia’. Ejekan kasar juga mereka teriakkan.
Kepada Bernama, pria 60 tahun yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan ia hampir kena timpuk saat membuka pintu depan rumahnya — untuk memeriksa keributan yang terjadi.
Untungnya, tambah dia, polisi Indonesia bertindak cepat dan mengamankan agar situasi tak makin memburuk.
Ditambahkan korban, ia merasa trauma dengan insiden ini. Dia meminta perusahaannya untuk memperpendek kontraknya, agar dia bisa pulang ke Malaysia secepatnya.
Keluarganya sudah pulang lebih dulu ke Malaysia. Korban mengaku ia sendirian di rumah saat insiden terjadi.
Investigasi lebih lanjut, sekelompok orang diketahui menyisir warga Malaysia yang bekerja di perkebunan kelapa sawit sejak Sabtu lalu. Namun, hanya insinyur paro baya itu yang mereka jumpai.
Tensi warga dua negara meningkat pasca insiden saling tangkap di perairan Bintang. Aparat Malaysia menangkap tiga staf Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sementara, polisi Indonesia menangkap 7 nelayan Malaysia yang diduga melanggar batas wilayah.
vivanews/rif