Dua orang korban meninggal itu masing-masing berusia 64 dan 52 tahun. Salah satunya meninggal karena serangan jantung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir, letusan susulan yang terjadi sepanjang Senin kemarin relatif aman. Gunung Sinabung yang telah diam selama lebih dari 400 tahun itu dinilai telah mengeluarkan tekanan.
BNPB melansir, antara pukul 00.00-06.00 WIB, Senin, terekam tiga kali gempa hembusan dengan amplitude maksimum 0,8-1,4 mm, lama gempa 5-11 detik. Selanjutnya pantauan pada pukul 06.00-12.00 WIB, Senin, terekam letusan dengan amplitude maksimum 100 mm, lama gempa 720 detik, dan pantauan pada pukul 06.35-07.15 WIB, Senin, terekam tremor terus menerus dengan amplitude 1-5 mm, 26 kali hembusan dengan amplitude 0,1-24 mm, dengan lama gempa 4,5-170 detik, 5 kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplitude 17-22,5 mm, lama gempa 10-15 detik serta 1 kali gempa vulkanik dangkal (VB) dengan amplitude 8 mm, lama gempa 6 detik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah melakukan koordinasi dengan sejumlah sektor terkait setelah status Gunung Sinabung menjadi ‘Awas.’ Telah ada Posko Induk Penanggulangan Bencana, Media Center, Posko Pengendalian di Kantor Bupati Karo dan Posko taktis yang berjarak 6 kilometer dari Gunung Sinabung.
BNPB menyampaikan, pengungsi di luar radius 6 km dalam satu dua hari mendatang diharapkan dapat kembali ke rumah masing-masing.
vivanews/rif