Soloraya
Senin, 30 Agustus 2010 - 22:16 WIB

Gelar razia, tim gabungan ciduk 7 Gepeng

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Sebanyak tujuh gelandangan dan pengemis (Gepeng) berhasil diciduk dari jalanan oleh tim gabungan yang dipimpin Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri dalam razia menjelang Lebaran, Senin (30/8).

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Suharno, saat ditemui Espos seusai razia mengungkapkan ini merupakan razia kedua yang digelar menjelang Lebaran, sekaligus yang keenam selama 2010 ini.  Para Gepeng itu, sebagian dibawa ke rumah sakit jiwa daerah (RSJD) Solo untuk perawatan, dan ada pula yang dibawa ke Puskesmas rawat inap karena sakit. “Tadi di Pracimantoro kami mendapati ada gelandangan yang sakit asma, lalu kami bawa ke Puskesmas rawat inap Pracimantoro untuk dirawat,” ungkap Suharno.

Advertisement

Kebanyakan gelandangan yang dijaring tersebut, kata Suharno, merupakan gelandangan psikotik yang memerlukan perawatan di RSJD. “Saya amati menjelang Lebaran ini jumlah mereka semakin banyak di jalanan Wonogiri. Mungkin kiriman dari daerah lain,” kata Suharno.

Salah satu gelandangan yang ditangkap, Suti, kepada Espos mengaku diperintah oleh kakeknya untuk berkeliling ziarah ke makam leluhur keluarga di daerah sekitar Wonogiri dan Ponorogo. “Saya sudah 16 hari di Wonogiri untuk tirakat. Syaratnya saya tidak boleh tidur di dalam rumah. Harus di jalanan,” kata perempuan yang mengaku berasal dari Yogyakarta tersebut.

Suti hanyalah satu di antara gelandangan psikotik yang bicaranya agak jelas, meskipun kata-katanya terdengar tidak masuk akal. Misalnya, dia mengaku berumur 37 tahun, padahal fisiknya menampakkan seorang perempuan berusia 50-an tahun. Di sisi lain, dia juga mengaku punya anak berusia 28 tahun. Gelandangan lain, ada yang tidak mau berbicara sama sekali.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Razia Gepeng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif