News
Sabtu, 28 Agustus 2010 - 20:02 WIB

Dishub Bantul petakan jalur rawan macet

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bantul--Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memetakan jalur yang kemungkinan terjadi kemacetan oleh kendaraan arus mudik maupun arus balik selama Lebaran 1431 Hijriah.

“Pemetaan jalur rawan macet di sejumlah wilayah di Bantul bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan arus mudik maupun balik saat lebaran,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Mardi Ahmad di Bantul, Sabtu.

Advertisement

Menurut dia, pemetaan jalur rawan macet juga sekaligus untuk membuat jalur alternatif selama arus mudik dan arus balik Lebaran sehingga para penguna jalan tidak terjebak dalam kemacetan dan perjalanan menjadi lancar.

“Kondisi jalan hingga saat ini sebagian besar siap dilalui kendaraan pemudik, namun terdapat sejumlah titik rawan macet seperti di sepanjang jalan Srandakan yang menjadi jalur alternatif antar Kabupaten Bantul dengan Kulonprogo,” ucapnya.

Dia mengemukakan di sepanjang ruas jalan tersebut berpotensi terjadinya pasar tumpah di pasar Mangiran, Srandakan. Meski begitu, untuk mengantisipsi kemacetan pihaknya masih menunggu proses perijinan dari pemerintah Provinsi (Pemprov).

Advertisement

“Karena ini menyangkut jalan antar kabupaten, kami masih tunggu proses perijinan dari Pemprov, pasar Mangiran di Srandakan berpotensi jadi pasar tumpah, kami merencanakan akan mengalihkan ke jalur lain,”  katanya.

Lebih lanjut, kata dia pada wilayah sering terjadi kemacetan berdasarkan pengalaman tahun lalu seperti di pasar Bantul, jalan Wonosari Piyungan, ruas jalan Kalibayem dan simpang empat mirota  Kampus jalan Godean.

“Sehingga sejumlah jalur pada wilayah tersebut perlu ada pengaturan terutama pengalihan jalur supaya semua kendaraan besar tidak melewati jalan itu,” katanya.

Advertisement

Mardi mengatakan, sedangkan wilayah rawan macet untuk pengunjung ke obyek wisata Parangtritis terjadi di jalan Parangtritis hingga tempat pemungutan retribusi ketika hendak memasuki objek wisata tersebut.

“TPR merupakan jalan masuk menuju objek wisata parangtritis, karena jalan yang mengecil sering memicu kemacetan, baik yang masuk maupun keluar objek wisata, kami akan berlakukan pengalihan jalur” katanya.

Ia menghimbau kepada para pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Bantul agar memperhatikan wilayah rawan macet, sehingga bisa menghindari kemacetan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas.

Ant/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif