Menurut anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani, Presiden SBY tak perlu buru-buru menelepon PM Najib. Cukup Menlu Marty Natalegawa saja memberikan pernyataan resmi kepada pers.
“Buat apa menelepon duluan, itu namanya posisi tawar kita lemah. Kalau PM Najib tidak menelpon SBY, buat apa menelepon duluan,” ujar Muzani, Jumat (27/8).
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, selain menunjukkan bargaining position yang lemah, jika SBY berinisiatif menelepon PM Najib maka menunjukkan Indonesia termakan gertakan Malaysia.
“Itu namanya termakan gertakan Malaysia, daripada menelepon lebih baik Presiden SBY perintahkan Dubes RI bertahan di Jakarta jangan kembali ke Malaysia dulu,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan menelepon langsung Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak untuk meredakan ketegangan antara RI-Malaysia.
“Presiden SBY akan bicara langsung Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak untuk membahas masalah perbatasan kedua negara,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Komunikasi Heru Lelono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/8).
Sebagaimana diberitakan, hubungan Indonesia dan Malaysia makin memanas pasca aksi demonstrasi pelemparan kotoran manusia (tinja) ke pekarangan kantor Kedubes Malaysia di Jakarta, Senin (23/8). Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Sri Anifah Aman mengeluarkan pernyataan keras terhadap sikap Indonesia. “Indonesia harus melakukan sesuatu guna memastikan unjuk rasa bisa dikendalikan, sebelum Malaysia kehilangan kesabaran.”
inilah/rif