News
Kamis, 26 Agustus 2010 - 19:06 WIB

Identitas Sofyan Tsauri di jaringan Aceh dipertanyakan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Identitas Sofyan Tsauri mulai dipertanyakan. Sofyan diduga sebagai intelejen yang ditanam oleh pihak tertentu untuk mendesain gerakan di Aceh yang menyudutkan salah satu pihak sebagai teroris.

“Dia itu ditanam, dia juga merekayasa dan mendesain gerakan yang kerjaanya tertentu yang disebut polisi terorisme, yang bisa ditangkap secara hukum,” ujar Direktur An Nashr Institute Munarman.

Advertisement

Hal tersebut dikatakannya dalam diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (KKSK) bertajuk “Polisi Dalang Terorisme?”, di Intiland Tower, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/8).

Kecurigaan Munarman dikarenakan pada tahun 2009 lalu, FPI yang melakukan pelatihan relawan ke Gaza, Palestina tiba-tiba didatangi oleh Sofyan dan menawarkan dirinya untuk melatih para anggota FPI.

“Pada tahun 2010, dia memanggil 15 orang ke Jakarta dan dibiayai sampai pada uang saku mereka,” terang Munarman.

Advertisement

Dari 15 orang yang dipanggil ke Jakarta, hanya 6 orang yang kembali melanjutkan pelatihannya di Aceh. “9 orang lainnya kita tampung karena mereka sadar ada yang aneh dengan Sofyan,” jelasnya.

Dari kesaksian 9 orang tersebut, lanjut Munarman, Sofyan sering mangajarkan bahwa merampok di luar golongan mereka adalah halal.

“Juga pernah Sofyan menunjukkan 3 surat alasan dia dikeluarkan dari kepolisian, yaitu karena jarang masuk, lalu karena Sofyan poligami, dan terakhir karena terlibat jihad,” tutur Munarman.

Advertisement

Munarman menyatakan keheranannya kepada Kapolri dan Menkopolhukam yang tidak menyebut peran sentral Sofyan Sauri dalam pelatihan terorisme di Aceh.

“Baru karena didesak akhirnya Kapolri menjelaskan posisi Sofyan, Abdi Tunggal, dan Tatang,” katanya.

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif