Sragen (Espos)–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen akan mengecek kondisi embung mangkrak di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono.
Hal itu menyusul kondisi embung yang lebih dikenal warga dengan Bendung Karanganom itu yang terbengkalai. Informasi yang dihimpun Espos, embung dengan luas lahan penampunan air lebih dari 10 hektar tersebut tidak berfungsi normal lantaran sekitar 80% volumenya tertutup sedimen.
Kepala DPU Sragen, Marijo mengatakan sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan tindakan yang akan dilakukan terhadap embung tersebut.
Pengerukan sedimen, kata dia, bisa saja dilakukan. Namun untuk itu, sebelumnya harus dilakukan perhitungan biaya yang harus dikeluarkan agar embung berfungsi normal kembali.
“Kita akan cek ke lapangan. Bagaimana kondisinya. Karena pengerukan itu butuh biaya besar, apalagi kalau endapan yang harus diambil cukup besar,” ungkap Marijo, saat dijumpai Espos, di ruang kerjanya, Kamis (26/8).
Sementara itu, Mantri Tani Kecamatan Sukodono, Paiman SP menilai Bendung Karanganom sebenarnya mampu mengairi lahan pertanian di lima desa sekitar, yakni Majenan, Pantirejo, Bendo, Newung dan Karanganom sendiri.
tsa