News
Kamis, 26 Agustus 2010 - 17:02 WIB

Disnakan Salatiga awasi peredaran daging dari Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Selama Ramadan hingga Lebaran, Dinas Peternakan (Disnakan) Kota Salatiga memperketat pengawasan peredaran daging dari luar daerah, khususnya daging sapi dari Boyolali.

Kepala Dinas Peternakan Kota Salatiga, Ir Husnani, mengatakan pengawasan peredaran daging dari luar daerah selalu dilakukan secara rutin. Namun menghadapi Lebaran ini, pengawasan akan lebih diperketat lantaran permintaan akan daging meningkat.

Advertisement

“Peredaran daging antarwilayah sudah ada aturannya. Hanya saja memang masih bisa saja terjadi peredaran daging tak layak konsumsi. Seperti dari RPH (rumah pemotongan hewan) sudah mendapat surat keterangan sehat namun dijalan ditambah daging yang jelek bisa saja,” ungkap Husnani kepada Espos, Kamis (26/8).

Ketersediaan daging sapi di Salatiga hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan lokal, sisanya harus didatangkan dari luar kota antara lain dari Boyolali dan Kota Semarang. Husnani menambahkan, jumlah sapi yang dipotong di RPH Salatiga dalam kondisi normal biasanya 9-10 ekor/hari. Memasuki pertengahan Ramadhan meningkat menjadi 20 ekor/hari.

Sementara itu, Tim Gabungan Provinsi Jateng bersama Dinas Peternakan Kota Salatiga, Kamis  dini hari kemarin menggelar razia peredaran daging tak layak jual di sejumlah titik. Hasilnya, tim tak menemukan daging baik ayam maupun sapi yang tak layak edar.

Advertisement

Tim Gabungan Provinsi Jateng yang terdiri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Veteriner, MUI, BPOM dan Polda mengawali razia di RPH Salatiga sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian dilanjutkan di Pasar Ayam, Pasar Raya I dan Pasar Raya II yang berakhir pukul 05.00 WIB.

kha

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif