Desakan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Jiang Yu dalam statemen singkatnya di situs resmi kementerian.
“Kami yakin bahwa tugas paling mendesak adalah mendapatkan hasil jelas investigasi atas insiden tersebut secepat mungkin,” kata Jiang seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (26/8).
Dikatakan Jiang, pemerintah Cina dan Filipina telah melakukan kontak erat menyusul insiden berdarah tersebut. Bahkan ditekankan Jiang, kedutaan Cina telah berulang kali menekankan sudut pandang Cina atas insiden itu. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci.
Aksi penyanderaan yang terjadi Senin (23/8) lalu tersebut dilakukan oleh mantan polisi senior yang dipecat, Rolando Mendoza.
Pria berumur 55 tahun itu menuntut dirinya dipekerjakan kembali. Cara polisi Filipina menangani krisis penyanderaan yang berlangsung 12 jam itu telah menuai banyak kecaman.
Aparat kepolisian Filipina dituding terlalu lamban dan tidak terlatih menghadapi situasi tersebut. Kepolisian Filipina pun telah mengakui beberapa kesalahan dalam menangani krisis penyanderaan tersebut.
dtc/nad