Namun, kata Syamsulhadi, pencalonan itu diharapkan karena adanya keinginan untuk memajukan UNS
Begitu harapan yang disampaikan Syamsulhadi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (26/8).
Pada kesempatan itu, Rektor meminta semua Balon Rektor untuk menahan diri dengan tidak melakukan suatu tindakan ataupun mengatakan suatu hal yang mengarah kepada kampanye. Pasalnya jadwal kampanye baru dimulai Rabu (1/9) hingga 17 September mendatang.
Hal ini menyusul pernyataan salah satu Balon rektor UNS, Prof Dr Ravik Karsidi MS, yang dinilai mencuri start kampanye. Pasalnya ia telah memberikan statemen di sebuah media yang isinya mengarah kepada kampanye.
Syamsulhadi menuturkan akibat pemberitaan itu dirinya mendapatkan protes dari beberapa pihak. Perbuatan ini dianggap tidak adil karena hanya dilakukan satu Balon. Padahal ada 10 Balon.
“Tapi saya berprasangka baik bahwa ketika memberi ketengan, Balon itu tidak mengira jika statemen itu akan dimuat seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu Presiden BEM UNS, Bery Nur Arif, menilai hal itu tidak termasuk bagian dari upaya mencuri start kampanye karena apa yang disampaikan isinya sangat umum.
Pernyataan itu juga bukan bagian dari pelanggaran kampanye karena di dalam peraturan, tidak ada kejelasan tentang kategori suatu hal disebut pelanggaran kampanye atau tidak.
ewt