Soloraya
Rabu, 25 Agustus 2010 - 16:51 WIB

Makanan berbahaya marak beredar

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kartasura (Espos) — Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menemukan makanan berbahaya di antaranya yang mengandung pewarna pakaian, formalin serta kedaluarsa masih marak dijual di Pasar Kartasura.

Dalam inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Badan Ketahanan Pangan serta Polres di Pasar Kartasura, Rabu (25/8) nyaris jarang ditemukan makanan hasil industri rumahan yang sehat. Dengan banyaknya temuan makanan tak sehat, tim akhirnya memberi peringatan keras kepada pedagang dan melarang mereka menjual makanan yang berbahaya kepada konsumen.

Advertisement

Berdasar pantauan, kebanyakan makanan yang mengandung zat pewarna adalah makanan yang biasa disantap saat berbuka puasa seperti cendol, kolang-kaling serta jelly. Salah seorang pedagang, Sri ketika ditanya petugas mengakui menggunakan zat pewarna tektil ketika membuat kolang-kaling. “Saya memang pakai teres (pewarna tekstil-red). Tapi saya tidak tahu kalau pewarna itu berbahaya,” ujarnya, Rabu.

Menanggapi penjelasan Sri, anggota tim gabungan dari DKK, Margono mengatakan, yang dilakukan Sri tidak benar. Pasalnya, teres yang biasa ia gunakan bisa membahayakan kesehatan konsumen. “Kalau sekali dimakan memang tidak apa-apa sebab dampaknya nanti untuk jangka panjang, salah satunya kanker,” ujar dia.

Usai Sidak di Pasar Kartasura, tim gabungan juga menemukan soda kue yang tidak mencantumkan merk dagang (MD) di Goro Assalam serta gula batu yang masih mencantumkan izin sertifikat penyuluh (SP) padahal seharusnya PIRT. Dua produk tersebut diminta tim gabungan segera ditarik dan tidak dijual lagi.

aps

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Sidak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif