Dalam inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Badan Ketahanan Pangan serta Polres di Pasar Kartasura, Rabu (25/8) nyaris jarang ditemukan makanan hasil industri rumahan yang sehat. Dengan banyaknya temuan makanan tak sehat, tim akhirnya memberi peringatan keras kepada pedagang dan melarang mereka menjual makanan yang berbahaya kepada konsumen.
Berdasar pantauan, kebanyakan makanan yang mengandung zat pewarna adalah makanan yang biasa disantap saat berbuka puasa seperti cendol, kolang-kaling serta jelly. Salah seorang pedagang, Sri ketika ditanya petugas mengakui menggunakan zat pewarna tektil ketika membuat kolang-kaling. “Saya memang pakai teres (pewarna tekstil-red). Tapi saya tidak tahu kalau pewarna itu berbahaya,” ujarnya, Rabu.
Menanggapi penjelasan Sri, anggota tim gabungan dari DKK, Margono mengatakan, yang dilakukan Sri tidak benar. Pasalnya, teres yang biasa ia gunakan bisa membahayakan kesehatan konsumen. “Kalau sekali dimakan memang tidak apa-apa sebab dampaknya nanti untuk jangka panjang, salah satunya kanker,” ujar dia.
Usai Sidak di Pasar Kartasura, tim gabungan juga menemukan soda kue yang tidak mencantumkan merk dagang (MD) di Goro Assalam serta gula batu yang masih mencantumkan izin sertifikat penyuluh (SP) padahal seharusnya PIRT. Dua produk tersebut diminta tim gabungan segera ditarik dan tidak dijual lagi.
aps