Soloraya
Selasa, 24 Agustus 2010 - 01:35 WIB

Zakat fitrah rawan disusupi money politics

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Masa kampanye Pilkada Klaten mulai 1-16 September tahun ini dinilai sangat rawan terjadi penyusupan money politics.

Penyebabnya, selama masa kampanye itu bertepatan dengan agenda pembagian zakat fitrah serta rangkaian acara Lebaran.

Advertisement

“Masing-masing pasangan calon dan tim sukses bisa saja berkedok membagikan zakat saat melancarkan aksi money politics-nya. Ini akan sangat rawan,” ujar Ketua Panwas Kecamatan Trucuk, Wardiono ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (23/8).

Wardiono menilai, tugas Panwas akan sangat dilematis ketika menemukan dan menangkap orang yang membagi-bagikan sembako atau uang di tengah masyarakat.

Pasalnya, setiap pelanggaran Pilkada selama ini harus disertai bukti dan saksi.

Advertisement

“Nah, persoalannya ketika ada yang ditangkap lantaran membagi-bagikan Sembako atau uang, mereka lantas bilang itu adalah zakat gimana?” terangnya.

Persoalan tersebut menurut Wardiono, sebenarnya bukanlah barang baru dalam pelanggaran aturan kampanye. Meski sudah menjadi rahasia umum, namun Panwas diakuinya selalu kewalahan ketika harus menunjukkan bukti-buktinya.

“Sudah ditemukan unsur memberi, mengajak, atau menyampaikan visi dan misi. Namun, tak ada saksi-saksi atau berdalih untuk zakat, kan repot,” terangnya.

Advertisement

asa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif