Soloraya
Selasa, 24 Agustus 2010 - 21:47 WIB

2011, Galabo ditata ulang

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bermaksud mengadakan penataan ulang Gladak Langen Bogan (Galabo) pada 2011. Demikian dikemukakan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui wartawan di sela-sela meninjau pemasangan paving di kompleks gerbang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (24/8).

Menurut Jokowi, penataan ulang tersebut dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang mengiringi perjalanan dibukanya Galabo selama ini. “Semua akan kami rombak. Baik itu pedagang, pelayanan, fasilitas, maupun tata ruangnya. Khusus tata ruang, nanti kami akan menyiapkan arsitekturnya,” ujar Jokowi.

Advertisement

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, selama ini pintu masuk Galabo bagian timur tidak efektif. Pengunjung lebih banyak masuk melalui sisi barat daripada timur. Akibatnya, pedagang yang berada di bagian timur lebih sepi pembeli. “Nanti kedua pintu masuk akan kami seimbangkan agar jumlah pengunjung yang masuk melalui pintu barat maupun timur bisa sebanding,” tambah Jokowi.

Jokowi menambahkan, setelah ditata ulang, kawasan Galabo akan lebih luas dari saat ini. Rencananya, pihaknya akan merobohkan pagar pembatas Galabo dengan bangunan Pusat Grosir Solo (PGS). “Kalau pagar dibuka nanti kawasan Galabo akan lebih luas,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Galabo Bagian Timur, Atmanto mengakui jika selama ini pedagang bagian timur banyak mengeluh akibat sepinya pengunjung. “Pengunjung lebih memilih menghampiri pedagang di sisi barat karena pintu sebelah barat lebih efektif. Untuk itu, kami mendesak Pemkot bisa mengefektifkan pintu sebelah sebelah timur,” tandas Atmanto.

Advertisement

Selain mengefektifkan pintu sebelah timur, Atmanto juga meminta Pemkot Solo bisa menertibkan juru parkir yang menjual tarif kelewat mahal. Menurutnya, saat ini tarif parkir sepeda motor seharga Rp 2.000, semantara tarif kendaraan roda empat seharga Rp 4.000. “Kalau tarif itu diterapkan pada saat acara Sekaten digelar itu masih wajar. Tetapi kalau tarif itu diterapkan pada hari-hari biasa ya pengunjung kami akan semakin menjauh,” papar Atmanto.

mkd

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Galabo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif