News
Senin, 23 Agustus 2010 - 11:12 WIB

Meski terkoreksi, rupiah di bawah Rp 9.000 per dolar

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot di Jakarta Senin pagi (23/8), turun 10 poin, namun  posisi masih di bawah Rp 9.000 per dolar, yang menunjukkan bahwa baik eksportir maupun importir berada dalam kondisi yang nyaman.

Posisi rupiah yang berkisar Rp 8.950-Rp 9.000 per dolar dalam jangka waktu lama memang sangat disukai eksportir maupun importir dalam melakukan kegiatan usahanya, kata Dirut PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin.

Advertisement

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 10 poin menjadi Rp 8.973-Rp 8.983 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp 8.963-Rp 8.973.

Edwin mengatakan, posisi rupiah dinilai masih cukup baik karena berada dalam kisaran sempit, meski masih terjadi koreksi terhadap rupiah sejak pekan yang relatif kecil.
Pergerakan rupiah yang relatif sempit itu, karena Bank Indonesia  (BI) terus menjaga dengan melakukan intervensi pasar sehingga pergerakannya agak melambat.

Apabila rupiah tidak dijaga BI kemungkinan pergerakan akan terus menguat, karena arus modal asing yang masuk masih terjadi, katanya.

Advertisement

Pemerintah sebelumnya diminta mewaspadai produk ekspor yang kurang kompetitif, akibat penguatan rupiah yang sempat mencapai angka Rp 8.952 per dolar, namun sejak itu rupiah terus terkoreksi.

Pemerintah menginginkan rupiah berada di atas Rp 9.000 per dolar AS agar produk ekspor di pasar luar negeri bisa bersaing, tuturnya.

Rupiah, lanjut dia diperkirakan masih akan terkoreksi karena tekanan pasar masih ada terutama dari pasar eksternal yang cenderung melemah.

Advertisement

“Kami memperkirakan rupiah masih di bawah Rp9.000 per dolar, sekalipun koreksi pasar masih terjadi,” ucapnya.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif