Boyolali (Espos)–Empat rumah warga Dukuh Gumukrejo, Desa Klewor, Kecamatan Kemusu yang berada di area sabuk hijau (green belt) tergenang air Waduk Kedung Ombo (WKO).
Curah hujan yang kembali meningkat beberapa hari terakhir di wilayah itu berpengaruh pada peningkatan genangan air. Keempat warga yang rumahnya tergenang itu yakni Gino, Purman, Isnaini, dan Dardi. Sambil menunggu surutnya genangan air, sebagian warga itupun terpaksa mengungsi ke saudara mereka terdekat.
“Rumah saya itu sudah tergenang sekitar empat bulan terakhir. Dan hujan tadi malam (Minggu malam-red) menyebabkan genangan semakin tinggi, sekitar setengah meter,” jelas Gino saat dijumpai Espos, Senin (23/8), di Desa Klewor.
Kepala Desa Klewor, P Asop Saputro menjelaskan terjadi hujan deras di wilayah WKO dan sekitarnya pada Minggu (22/8) malam. Hujan deras berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB-22.00 WIB. Hujan yang kerap terjadi beberapa hari terakhir ini, imbuhnya, menyebabkan volume air WKO menjadi meningkat dan menggenangi beberapa rumah warga yang berada di area sabuk hijau tersebut.
“Sebagian warga Desa Klewor yang belum direlokasi dari sabuk hijau harus menghadapi kemungkinan air waduk yang naik saat hujan dan sampai menggenangi rumah mereka,” tutur Asop di sela-sela pemantuan air WKO di Desa Klewor. Asop melanjutkan, dengan kondisi demikian pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantaun terhadap ketinggian air waduk. Terutama saat terjadi hujan.
Asop menambahkan, selain menggenangi rumah warga, meningkatnya volume air WKO beberapa hari terakhir ikut menenggelamkan tanaman warga. Tanaman padi, jagung, serta kedelai di Desa Klewor yang terendam air waduk itu diperkirakan seluas 10 hektare (ha). Hal serupa juga terjadi di Desa Genengsari, di mana puluhan ha tanaman juga ikut terendam seiring bertambahnya volume air WKO.
“Sawah di tepi WKO yang ditanam pada saat air waduk surut di desa ini luasnya sekitar 75 ha. Dan sejak empat bulan lalu, sedikit demi sedikit mulai terendam air waduk. Padahal, sebagian warga belum sempat memanen hasil tanamanannya,” jelas Sekretaris Desa Genengsari, Sukarno di kantornya.
Sementara itu, petugas Hidro Mikanikel WKO, Sabar mengatakan elevasi WKO masih dinilai normal yaitu pada kisaran 90,10 SPB. “Sejak hujan beberapa kali ini meningkat 11 centimeter dari 89,98 SPB,” tandasnya.
hkt