Soloraya
Senin, 23 Agustus 2010 - 21:24 WIB

Bayar THR, beban industri kian berat

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kewajiban membayar tunjangan hari raya (THR) dinilai menambah berat beban yang saat ini ditanggung kalangan industri.

Sejumlah asosiasi industri di Kota Solo menyatakan Agustus-September ini menjadi beban paling berat bagi kalangan industri.

Advertisement

Setelah industri dibebani dengan kenaikan tarif rekening listrik yang mulai dibebankan pada Agustus ini, industri juga dihadapkan pada kewajiban membayar tunjangan hari raya (THR).

Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo, Rihatin Boedijono, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (23/8).

“Beban pengusaha bulan ini sangat berat. Dengan kewajiban yang begitu besar mulai dari gaji, THR, dan tarif listrik yang mengalami kenaikan, tetapi pengusaha menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat sendirian,” tutur Rihatin.

Advertisement

Kendati demikian, terkait kewajiban THR tersebut pengusaha berjanji akan memenuhinya.

“Mau tidak mau, memang kami harus memenuhi kewajiban memberikan THR kepada pekerja. Kami siap melaksanakan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 04/1994 Tentang THR Keagamaan, baik waktu pemberian dan besaran THR yang diberikan. Tapi memang kami akui beban ini sangat berat bagi industri.”

Wakil Ketua API Jateng, Djoko Santoso yang juga Direktur PT Danliris Sukoharjo, juga mengatakan hal yang sama.

Advertisement

“Memang dari sisi beban, kami akui dengan sekaligus memenuhi kewajiban gaji, THR dan rekening listrik yang baru, maka akan sangat berat sekali. Tetapi, dari aspek sosial dan hukum, kami tetap berupaya agar THR itu nanti bisa terbayarkan,” ujar Djoko.

haw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif