Solo (Espos)–Hasil otopsi yang dilakukan tim forensik UNS terhadap jenazah anggota anggota Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Kopral Dua (Kopda) Santoso yang meningal dunia di Kragilan, Sukoharjo tidak menemukan luka bekas senjata tajam (Sajam) atau senjata tumpul.
Dilihat dari segi fisik, jasad anggota Kopassus tersebut masih dalam kondisi baik. Otopsi terhadap jenazah itu dipimpin dr Hari Wudjasa. Berdasarkan pantauan Espos di lapangan, tim forensik UNS mulai bekerja meng-otopsi jenazah sekitar pukul 09.00 WIB. Begitu proses otopsi selesai, jenazah langsung di kirim ke rumah duka dengan balutan bendera merah putih dengan pengawalan sejumlah anggota Kopassus lainnya.
“Kondisi jenazah secara umum masih bagus. Hanya, tadi tim otopsi menemukan makanan di bagian tenggorokan yang mengarah ke paru-paru. Istilahnya, korban seperti tersedak. Dari sini muncul kemungkinan adanya racun di dalam makanan. Makanya, pasca otopsi ini akan ditindaklanjuti ke bagian Toksikologi yang ada di Semarang. Tujuannya untuk mengetahui apakah makanan itu beracun atau tidak,” ujar seorang sumber yang engan disebut namanya saat ditemui Espos di forensik UNS, Minggu (22/8).
pso