Boyolali (Espos)–Gerbong mutasi di lingkup Pemkab Boyolali dimulai, Sabtu (21/8). Mutasi ini merupakan kali pertama sejak pemerintahan dijabat Bupati Seno Samodro dan Wabup Agus Purmanto. Sebanyak 151 orang staf dan guru mengalami mutasi ke sejumlah wilayah.
Namun, mutasi ini, sebagian besar guru merasa keberatan, karena jarak sekolah yang lebih jauh dan pemberitahuan dilakukan secara mendadak. Salah seorang guru, Sri Rahayu mengatakan dirinya mendadak dipindah dari tempatnya mengajar di SMPN 2 Klego ke SMPN 2 Wonosegoro. “Saya baru diberi tahu tadi malam (Jumat), saya sangat keberatan karena jaraknya tempuh sekolah yang baru sekarang ini mencapai 60 km,” kata guru Bahasa Indonesia tersebut sambil bercucuran air mata.
Dia pun langsung mengadukan masalah ini ke Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali, Agus Partono. Namun Kepala BKD hanya memberi penjelasan agar menerima terlebih dahulu tugas tersebut, baru nantinya akan dievaluasi setelah enam bulan berjalan. Beberapa diantaranya para guru itu juga mengadukan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdikpora) namun tetap saja tidak bisa merubah keputusan itu karena sudah merupakan wewenang bupati.
Kepala BKD Agus Partono mengatakan jumlah PNS yang memperoleh SK mutasi itu sebanyak 151 orang yang terdiri dari 120 orang PNS guru, 27 orang staf administrasi dan empat orang perawat. “Ini merupakan kewenangan bupati. Nantinya akan ada evaluasi setelah berjalan enam bulan,” papar dia kepada wartawan, Sabtu.
fid