Sukoharjo (Espos)–Daging glonggongan asal Boyolali kembali marak beredar di Kota Makmur pada Bulan Ramadan ini. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan Dinas Pertanian (Dispertan) di dua pasar tradisional yakni Pasar Kartasura serta Pasar Mojolaban.
Meski ada temuan, namun hingga saat ini Dispertan belum melakukan penyitaan. Pasalnya, untuk Bulan Ramadan pantauan yang dilakukan baru sebatas memberikan imbauan kepada pedagang agar tidak merugikan konsumen dengan menjual daging tak sehat. Penyitaan dilakukan apabila pantauan sudah dilakukan secara resmi oleh tim gabungan menjelang Lebaran.
Kepala Dispertan, Giyarti mengatakan, selama bulan puasa pihaknya melakukan pantauan secara terus-menerus di sejumlah pasar tradisional. “Pasar yang kami pantau di antaranya Pasar Kartasura, Sukoharjo, Mojolaban, Nguter, Tawangsari, serta sejumlah pasar lain. Untuk daging glonggongan kami temukan di Pasar Kartasura dan Mojolaban,” terangnya ketika dijumpai Kamis (19/8).
Dengan temuan daging glonggongan di dua pasar tradisional, Giyarti menambahkan, pihaknya belum melakukan penyitaan. “Tim yang kami terjunkan di lapangan sampai saat ini belum melakukan penyitaan. Yang kami lakukan baru sebatas memberi imbauan agar mereka tidak menjual daging glonggongan. Apabila mereka tetap menjual daging-daging tidak sehat itu, maka saat pemeriksaan resmi oleh tim gabungan, daging akan kami sita,” jelasnya.
aps