News
Kamis, 19 Agustus 2010 - 15:50 WIB

Dinkes Kulonprogo galakkan sosialisasi IMD

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kulon Progo--Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini menggalakkan sosialisasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bagi ibu-ibu yang habis melahirkan.

Demikian penuturan Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Lestaryono di Wates, Kamis (19/8).

Advertisement

“Berdasarkan hasil penelitian, IMD dapat menurunkan angka kematian bayi dan kematian ibu melahirkan,” kata Lestaryono.

Ia mengatakan, susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi atau yang disebut kolostrum sangat dibutuhkan bayi sesaat setelah lahir.

Sebab, kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi dan juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar kali pertama.

Advertisement

“Keuntungannya bagi ibu yakni mencegah terjadinya kanker rahim dan anak menjadi lebih sehat dengan terpenuhi gizi dalam air susu ibu,” katanya.

Ia menambahkan, kalau diperlukan seharusnya bayi yang baru saja dilahirkan langsung menyusu ibunya.

“Saat bayi baru dilahirkan, tidak usah dimandikan atau dibersihkan tapi langsung didekatkan di dada ibu supaya menetek sang ibu,” ujarnya.

Advertisement

Di Kulon Progo, ungkap dia, angka kematian bayi setiap 1.000 kelahiran dari tahun ketahun terus mengalami penurunan yaitu pada 2009 angka kematian mencapai 15 bayi per seribu kelahiran.

Pada 2010 diharapkan hanya 15 bayi tiap seribu kelahiran serta 2011 ditargetkan hanya 13 bayi tiap seribu kelahiran.

Sementara, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran juga diharapkan terus
mengalami penurunan. Pada 2009 angka kematian ibu melahirkan mencapai 102 kasus,  2010 diharapkan hanya 101 kasus dan tahun 2011 ditargetkan hanya mencapai 100 kasus.

“Yogyakarta di tingkat nasional baik angka kematian bayi atau angka kematian ibu melahirkan sangat baik. Tapi kami perlu tetap menurunkan angka kematian ibu melahirkan maupun angka kematian bayi,” katanya.

Ant/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif