Sport
Rabu, 18 Agustus 2010 - 14:00 WIB

Fergie: Belanja jor-joran = kamikaze

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manchester--Sir Alex Ferguson mengkritik kebijakan klub yang sering mengeluarkan dana dalam jumlah sangat besar untuk mentransfer pemain. Manajer Manchester United itu menilai hal itu sama saja kamikaze.

Dalam waktu sekitar tujuh tahun terakhir, kompetisi Liga Primer mendapati ‘tren’ di mana sejumlah klub dikuasai oleh konglomerat. Selanjutnya klub tersebut membelanjakan uangnya dalam jumlah besar untuk mendatangkan pemain.

Advertisement

Bila di periode tahun 2003 adalah Chelsea, kini Manchester City menjadi aktor-nya. Untuk musim panas tahun ini, The Citizens sudah mengeluarkan dana sebesar 130 juta poundsterling untuk mendatangkan sejumlah pemain seperti Yaya Toure, David Silva, James Milner, dan Mario Balotelli.

Sejak dikuasai Sheikh Mansour, City telah membelanjakan hampir 350 juta poundsterling untuk mendatangkan pemain. Di waktu sebelumnya ‘Manchester biru’ sudah mendatangkan pemain berlabel bintang seperti Emmanuel Adebayor, Carlos Tevez, Gareth Barry, dan Robinho.

Aksi belanja besar yang dilakukan ini mendapatkan kritik dari Ferguson.

Advertisement

“Sepertinya hal itu belum akan mereda. Dalam dua hingga tiga tahun terakhir kita melihat pemilik yang sangat kaya menjadi bagian dari sebuah klub sepakbola. Selanjutnya mereka membelanjakan uang seperti layaknya aksi kamikaze,” ujarnya seperti dikutip dari telegraph.

“Jumlah uang yang mereka belanjakan saat ini sungguh luar biasa. Anda mungkin berpikir tindakan ini berbahaya, namun bila mereka memiliki uang tersebut maka mereka pasti akan menggunakannya. Dan saya tidak melihat kondisi ini akan mereda,” lanjut manajer asal Skotlandia tersebut.

Ferguson mengatakan situasi seperti ini baru bisa mereda setelah klub-klub ‘boros’ itu menyadari bahwa aksi mereka tidak membuahkan hasil sesuai harapan.

Advertisement

“Saya pikir aksi belanja seperti yang kita lihat saat ini akan berlangsung dalam dua hingga tiga tahun ke depan, hingga saat mereka paham bahwa mereka tidak bisa mendapatkan segalanya hanya dengan berbelanja,” tuntas Sir Alex.

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif