Soloraya
Minggu, 15 Agustus 2010 - 23:21 WIB

Diragukan, kesiapan RSUD menuju BLUD

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengaku masih meragukan kesiapan RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri untuk berubah status pengelolaannya menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) pada 2011.

Kesiapan dimaksud terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 23/2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLU, serta Permendagri No 61/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD, semua rumah sakit daerah harus berubah menjadi BLUD paling lambat 2011 mendatang. Perubahan status pengelolaan tersebut menuntut pula peningkatan pelayanan kepada pasien.

Advertisement

Sekretaris Komisi D DPRD Wonogiri, Samino, saat dihubungi Espos, Minggu (15/8), mengungkapkan kalau sekadar memenuhi PP, Permendagri, atau SK Menteri Kesehatan, dirinya yakin RSUD mampu kapan saja berubah jadi BLUD. Namun, kalau tujuan berubahnya status itu adalah untuk pelayanan prima, Samino mengaku tidak yakin.

“Pengelola RSUD perlu meluruskan dulu niat dan tujuan perubahan status menjadi BLUD itu, apakah sekadar memenuhi PP dan SK Menkes, atau demi pelayanan prima kepada masyarakat. Kalau tujuannya yang terakhir, persiapan yang perlu dilakukan sangat kompleks,” ujarnya.

Samino menambahkan hal utama yang harus diubah untuk menyiapkan RSUD menuju BLUD demi pelayanan prima adalah mindset para dokter, perawat dan karyawan rumah sakit. Sebagaimana diinformasikan, beberapa tahun terakhir, RSUD menjadi bulan-bulanan. Banyak protes dan keluhan disampaikan berkaitan dengan pelayanan yang lamban dan tidak memuaskan.

Advertisement

Hampir senada dikemukakan anggota Komisi B, Martanto. Saat menghadiri acara Advokasi dan Sosialisasi PPK BLUD di Ruang Data Setda Wonogiri, pekan lalu, Martanto mengatakan RSUD hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan barisan SDM-nya menuju BLUD.

“Terutama soal pelayanan, selama ini banyak sekali keluhan yang disampaikan oleh masyarakat terkait pelayanan RSUD. Ini harus benar-benar diperhatikan agar perubahan menjadi BLUD tidak hanya terkait soal pengelolaan keuangan, tetapi juga berimbas pada peningkatan pelayanan,” kata Martanto.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri, Setyarini mengungkapkan sudah melaksanakan poin-poin yang disyaratkan untuk berubah menjadi BLUD, termasuk menerapkan standar pelayanan minimal. “Perubahan mindset dokter, perawat dan karyawan sudah kami mulai sejak beberapa waktu lalu. Kalau semuanya lancar, tim penilai akan datang pada Agustus 2010 untuk meninjau layak atau tidaknya RSUD menjadi BLUD,” jelas Setyarini.

Advertisement

shs

Advertisement
Kata Kunci : BLUD
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif