News
Jumat, 13 Agustus 2010 - 11:19 WIB

44 Imigran gelap kabur dari Rudenim Kupang

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kupang–Sebanyak 44 dari sekitar 197 imigran gelap asal Afganistan, Turki, dan Iran yang ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur, kabur secara bertahap.

Menurut Kepala Seksi Operasi dan Penindakan Imigrasi Kupang Moon Bagarai di Kupang, Jumat, para imigran gelap ini kabur secara bertahap dengan memanjat tembok setinggi tujuh meter lebih pada Jumat (13/8) dini hari.

Advertisement

“Total imigran yang kabur dalam satu hari tiga hingga lima orang dan berlangung selama sepekan terkahir ini,” katanya.

Ia mengatakan para petugas jaga memang tidak bisa berbuat banyak karena jumlahnya terbatas yaitu hanya  empat orang di Rudenim Kupang, sementara yang diawasi mencapai 200 imigran gelap.

“Rudenim Kupang Nusa Tenggara Timur sejak 10 tahun terakhir  mengalami kekurangan tenaga penjaga para imigran gelap. Kekurangan ini dimanfaatkan para imigran gelap untuk meloloskan diri,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan dari total imigran gelap yang kabur dari Rudenim, ada seorang tahanan bernama Sehan yang meyerahkan diri ke Rudenim Kupang. Menurut imigran asal Turki ini mengaku kabur karena jenuh berada dalam ruang tahanan sambil menanti proses hukum atas diri para imigran gelap itu yang tidak kunjung jelas, sehingga memilih kabur dari tahanan Rudenim.

Dalam pemeriksaan itu, Sehan mengaku kalau pada Jumat dini hari sekitar tujuh imigran gelap yang juga kabur bersama Sehan akan melarikan diri ke Australia menggunakan perahu lewat pantai Paradiso Kupang.

Saat itu pula, katanya, pihak Rudenim berkoordinasi dengan aparat Polsek Kelapa Lima Kupang  menangkap tujuh tahanan yang hendak kabur ke Australia itu, dan saat ini mereka ditahan di Mapolsek Kelapa Lima untuk pemeriksaan dan proses hukum.

Advertisement

Budi Prayitno, kepala Seksi Registrasi dan Pelaporan Rudenim Kupang yang dihubungi terpisah membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku ada kelalaian dari petugas jaga di Rudenim Kupang yang tidak selalu memperbarui data penghuni ruang tahanan sehingga kapan para tahanan itu kabur tidak ketahui dengan pasti.

“Mujurnya  satu dari tiga CCTV yang sedang siaga merekam peristiwa itu sehingga pihak Rudenim dapat mengetahui kalau ada  imigran gelap yang  kabur dari ruang tahanan,” katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya bersama aparat kepolsian Polda NTT, Polres Kupang, dan Polsek sedang mengejar para imigran gelap yang kabur itu untuk dikembalikan ke ruang tahanan.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif