News
Kamis, 12 Agustus 2010 - 18:43 WIB

Kisah cinta New Hampshire-Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Nyaris 7 tahun berumah tangga dengan seorang warga AS sejak 1993, tentu sulit lekang dari ingatan Juni Rachmawati Martoyo, 43. Di mata wanita yang kini menetap di Blitar itu, Larry Levesque adalah pria yang baik dan penyayang. Hari-hari pernikahan mereka di Indonesia terlewati dengan manis.

Namun setelah Larry dipulangkan ke Amerika pada 1999, semua romantisme Larry-Juni sirna. Yang ada hanya situasi memperebutkan hak asuh anak, Thomas Vincent Levesque, 16.

Advertisement

“Larry masuk Islam di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah itu timbul masalah. Kedubes AS kemudian memulangkan Larry dan Thomas,” kata Juni pada detikcom, Kamis (12/8).

Pasca kejadian itu, Juni mulai perlahan-lahan kesulitan untuk bertemu dengan anaknya sendiri. Bahkan saat di nekat terbang ke rumah Larry di New Hampshire, Juni justru ditangkap dan ditahan.

Advertisement

Pasca kejadian itu, Juni mulai perlahan-lahan kesulitan untuk bertemu dengan anaknya sendiri. Bahkan saat di nekat terbang ke rumah Larry di New Hampshire, Juni justru ditangkap dan ditahan.

Juni mengisahkan awal mula pertemuannya dengan Larry. Ayah Juni yang bernama Adi Martoyo mengenal ayah Larry saat bersekolah di Amerika. Ayah Larry adalah pemilik rumah kontrakan di mana Adi tinggal. Saat Juni memutuskan untuk sekolah di San Fransisco, Adi Martoyo mengontak Larry untuk mencarikan apartemen buat Juni.

Pertemuan pertama Juni dan Larry pun terjadilah. Namun belum ada getar-getar cinta di antara keduanya. Apalagi Larry saat itu masih dalam status menikah.

Advertisement

Salah satu muridnya adalah seorang anak pemurung bernama Jeffrey. Jeffrey telah mengambil hati Juni. Juni yang penasaran pada kemurungan Jeffrey lalu memanggil orang tua bocah itu. Tak dinyana, ternyata ayah Jeffrey adalah Larry yang dikenal Juni saat di AS.

Kala itu Juni masih belum ada rasa pada Larry. “Saat ketemu di Jakarta, dia (Larry) sudah cerai. Saya juga punya pacar kala itu yang ada di Australia. Nggak lama timbul simpati saya pada Jeffrey dan akhirnya dia (Larry). Keduanya itu sifatnya pemurung,” jelas Juni.

Simpati itu berlanjut hingga akhirnya muncul rasa sayang. Juni dan Larry pun memutuskan menikah tahun 1993 di KUA Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Setelah menikah, Juni merasa ada yang aneh di kehidupan mereka.

Advertisement

Setiap sudut rumah yang mereka tinggali di kawasan elite Kemang, dipasangi kamera. Juni ke mana-mana harus dikawal oleh 3 orang lelaki.

Setahu Juni, Larry merupakan keturunan Amerika-Prancis. Ayah Larry merupakan mantan personel angkatan udara Amerika. Larry lahir dan besar di Jerman. Larry sendiri berkebangsaan Amerika.

“April 1993 kita menikah. Juni kita ke Amerika. Di setiap sudut rumah dipasangi kamera. Rumah dijaga anjing cukup banyak padahal di New Hampshire sendiri daerah aman. Di rumah Kemang, Pak RT sering bilang mobil Kedubes AS lewat tiap hari,” ungkapnya.

Advertisement

1,5 Tahun menikah, lahirlah Thomas. Kehidupan Larry-Juni dihabiskan dengan bolak-balik Amerika-Jakarta. Hingga tahun 1999, Larry dan Thomas dipulangkan ke Amerika dengan alasan yang tidak jelas.

Tahun 2000, tiba-tiba Juni mendapat surat putusan cerai dari pengadilan New Hampshire. Juni kemudian berangkat ke New Hampshire. Namun saat tiba di Bandara Chicago, Juni ditolak dan ditahan selama 8 jam atas alasan yang tidak jelas.

“Saya merasa Larry ada pihak lain yang memaksa kita untuk bercerai. Sepertinya perceraian bukan kehendak Larry,” kisahnya. Setelah itu, 10 tahun Juni berjuang untuk mendapatkan hak asuh atas anaknya yang kini berusia 16 tahun.

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif