Alasannya, bantuan itu hanya akan diselewengkan oleh pejabat-pejabat yang korup.
Desakan Taliban ini disampaikan menyusul pengumuman pemerintah AS untuk memberikan tambahan bantuan dana sebesar US$ 20 juta untuk para korban banjir dahsyat yang melanda Pakistan.
“Kami menyerukan pemerintah untuk tidak menerima bantuan Barat,” seru juru bicara Taliban Pakistan, Azam Tariq seperti diberitakan kantor berita Reuters, Rabu (11/8).
“Pemerintahan di Khyber-Pakhtunkhwa dan pusat mati-matian untuk mendapatkan bantuan itu, bukan untuk rakyat yang terkena banjir namun untuk membuat rekening-rekening bank mereka bertambah besar,” cetus Tariq.
Khyber-Pakhtunkhwa merupakan provinsi di barat laut Pakistan yang paling parah diterjang banjir. Banjir dahsyat tersebut dipicu oleh hujan deras yang turun terus-menerus.
Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bencana ini merupakan yang terbesar yang pernah dialami Pakistan. Dikatakan PBB, butuh dana miliaran US$ untuk merehabilitasi para korban dan membangun kembali infrastruktur yang hancur diterjang banjir.
Lebih dari 1.600 orang tewas akibat banjir tersebut. Banjir tersebut juga telah berdampak pada kehidupan sekitar 14 juta jiwa atau 8 persen populasi Pakistan.
dtc/nad