Hal tersebut ditegaskan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) saat dimintai tanggapan terkait penangkapan Baasyir pada Senin (9/8) lalu tersebut.
“Itu tidak akan ada pengaruhnya terhadap sektor wisata di Solo. Apalagi sampai mengurungkan niat wisatawan untuk berkunjung ke sini (Solo-red) hanya karena mereka takut,” ungkap Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Selasa (10/8).
Demikian pula serentetan peristiwa penangkapan tersangka teroris yang terjadi di wilayah Kota Solo dan sekitarnya beberapa waktu lalu, menurut Jokowi, hal itu tidak menjadikan Kota Solo sebagai kota yang terlarang untuk dikunjungi wisatawan meskipun ada pandangan miring yang menganggap wilayah Kota Solo sebagai sarang teroris.
“Buktinya dalam beberapa event yang diselenggarakan di Kota Solo tetap mampu menarik banyak pengunjung untuk datang,” tandasnya.
Namun terkait penangkapan tersebut, Jokowi enggan berkomentar banyak karena menurutnya bukan menjadi kewenangan walikota untuk ikut campur hal yang menjadi ranah pihak yang berwajib.
Hal senada dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Purnomo Subagyo. Purnomo mengakui tidak ada kekhawatiran penangkapan sejumlah tersangka teroris yang beberapa di antaranya terjadi di wilayah Kota Solo, terhadap menurunnya tingkat kunjungan wisata ke Kota Bengawan tersebut.
sry