Soloraya
Selasa, 10 Agustus 2010 - 16:58 WIB

Tukang pijat dianiaya, keluarga minta hukum ditegakkan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Seorang tukang pijat, warga RT 17 Dukuh Kledok, Desa Gading, Tanon, Anton Muslimin, 24, babak belur dipukuli Riyadi, warga dari desa setempat, Jumat (6/8).

Peristiwa pemukulan yang melukai hidung dan bagian perut Anton itu menyebabkan dia harus dirawat selama satu hari di Puskemas I Tanon dan selama dua hari di Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Gemolong. Pihak keluarga Anton mengaku masih sakit hati dengan pemukulan yang menimpa Anton. Aksi pemukulan tersebut sempat memancing emosi warga, sehingga Jumat malam lalu warga menggeruduk kediaman Riyadi, yang berada di Dukuh Dayan, Gading.

Advertisement

Saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (10/8), Anton masih dalam kondisi sakit. Luka di hidung kanannya masih tampak berbekas. Pemukulan, jelas dia, terjadi saat dirinya tengah membeli roti di warung milik kerabatnya di Proliman Gading. Kala itu, pelaku tiba-tiba memanggil dia dan mengajak ke luar warung, kemudian dipukuli. “Dipukul di hidung, di perut dua kali, terus diinjak-injak,” ujar Anton.

Terkait penyebab pemukulan, Anton mengaku tidak tahu pasti. Namun sebelumnya dia mengakui pernah menyarankan pelaku untuk lebih ramah terhadap warga setempat. Pelaku diketahui baru 2 tahun ini pindah di desa setempat dan mulai membuka usaha bengkel sekitar dua bulan lalu.

Sementara itu, informasi yang dihimpun dari Polsek Tanon, kasus pemukulan tersebut masih dalam proses memeriksaan. Pelaku sudah diperiksa. Namun pihak Polsek belum menahan yang bersangkutan. Sedangkan pemeriksaan kepada korban belum dilakukan lantaran korban baru saja kembali dari rumah sakit. Kapolsek Tanon, AKP Marsidi belum dapat dikonfirmasi mengenai kasus pemukulan tersebut.

Advertisement

tsa

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif