Solo (Espos)–Umat Islam di wilayah Surakarta yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah Elemen Umat Islam Surakarta mengelar dialog bersama dengan pengurus GKJ Manahan terkait antisipasi terjadinya potensi konflik menjelang Ramadhan di Solo, Senin (9/8) pagi.
Perwakilan dari kalangan umat islam, yakni dari PCNU, H Helmy mengemukkan, perlu ada sebuah tindakan negoisasi dalam rangka mencari win-win solution menolak pelaksanaan penjualan atau pembagian nasi murah yang biasa terjadi di kompleks GKJ Manahan saat Ramadan berlangsung.
Perwakilan dari GKJ Manahan dilakukan Pendeta Tumirin dan Pendeta Ratih. Di sisi lain, dialog itu juga dipantau secara langsung oleh Sat Intel Polresta Surakarta bersama jajaran Polresta Surakarta.
“Pada dasarnya setiap menjelang Ramadan timbul kerisauan dari kalangan umat Islam terhadap pembagian makanan di kompleks GKJ Manahan. Untuk itu, sebelum terjadi konflik, kami perlu melakukan sebuah tindakan yang dinamakan negoisasi. Hal itu kami pikir lebih santun dan menghindari adanya berbagai hal yang tidak diinginkan di masa mendatang,” jelas Helmy saat ditemui wartawan di Solo usai negoisasi berlangsung.
Menurut dia, apa yang dilakukan selama ini untuk mewakili kalangan umat Islam di Surakarta. Kendati pelaksanaan negoisasi yang bersifat internal tersebut sedikit alot, namun secara umum berjalan lancar.
Dia mengharapkan, pihak gereja dapat menghormati kaum muslim saat menjalankan ibadah puasa nanti.
pso