SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Tetapi, Natalie, begitu panggilan akrabnya, mengatakan lingkungan di Solo lebih bersih, tingkat polusi lebih rendah bila dibanding Jakarta dan kondisi lalu lintas juga tak semrawut.
Terlebih lagi, wanita bertubuh semampai dan berkulit putih itu kagum melihat kultur orang Solo. Dia sering melihat orang Solo tersenyum ramah setiap kali bertemu dengan dirinya.
Namun, dari sekian banyak hal yang digambarkan, dia memilih makanan di Solo dan Batik yang paling berkesan. Apalagi, saat dia berkesempatan menyantap “nasi kucing”.
Natalie yang telah menyelesaikan kuliah S1 di UCLA jurusan Psikologi ini menuturkan sangat menikmati ketika menyantap “nasi kucing”. Menurutnya, nasi terasa legit dan enak. Terlebih, saat menemukan ikan di dalam sambel.
“Tetapi, yang paling senang saat melihat proses pembuatan batik di Kampung Batik Kauman. Meski belum bisa merasakan langsung membuat Batik. Batik memang karya yang harus disosialisasikan lagi. Terutama pada generasi muda,” ulasnya saat ditanya komentar tentang Batik di Solo, saat ditemui Espos di sela-sela mengikuti rangkaian promosi Zaitun Body Care Series, Mustika Ratu dengan tema Pesona Cantik Wanita Indonesia, Minggu (8/8), di Luwes Gading.
Dia begitu kagum melihat desain dan detil Batik yang beraneka bentuk dan warna.
“Kelebihan itu bisa lebih dilirik generasi muda bila diimplementasikan kedalam bentuk dan desain pakaian yang lebih fashionable. Saya yakin, batik bisa dibentuk jadi model pakaian yang lebih fashionable.”
Bahkan, perempuan yang tengah bekerja di Pacific Century Ltd sebagai Business Development Manager ini menceritakan sering memakai batik saat kuliah di luar negeri.
“Dalam keseharian pun, saya sering memakai Batik. Jadi, Batik tak hanya dapat dipakai saat momen-momen formal saja. Generasi muda tak perlu malu mengenakan Batik dalam setiap kesempatan,” urai Natalie yang berencana melanjutkan kuliah S2 pada 2013.
m88