Jakarta--Penangkapan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terhadap pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir melalui proses yang panjang dan tidak main langsung comot.
“Penanganan dilakukan Polri bukan seketika saja. Proses itu panjang,” imbuh Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di sela-sela Rakor Menko Kesra, di Jakarta, Senin (9/8).
Ia tidak ingin menjelaskan lebih lanjut terkait penangkapan Ba’asyir. “Tunggu beliau sedang dibawa ke Jakarta (Mabes Polri),” ujarnya.
Ito mengatakan, pihaknya tidak hanya memfokuskan pada Ba’asyir semata. Akan tetapi semua pihak yang dinilai dapat mengganggu keamanan Indonesia dan hal tersebut merupakan tugas Polri.
“Kita lakukan upaya jangan sampai hal-hal yang merugikan negara dimata internasinal terjadi, karena lambang-lambang negara itu bisa mengganggu kredibilitas dan dicatat negara yang tidak aman,” tandas Ito.
inilah/rif