Solo (Espos)–Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan citywalk tidak memiliki penutup atas karena aturan perlarangan pemasangan terpal yang mulai diterapkan pekan lalu tersebut.
Satu buah payung tenda ukuran besar seharga Rp 400.000 dan kecil seharga Rp 300.000. Harga itu dinilai memberatkan PKL.
Mereka meminta kepada Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) untuk segera menurunkan bantuan gerobak dan payung.
Wakil Ketua Paguyuban PKL Sami Rukun, Witoyo, mengatakan, masih banyak PKL di kelompoknya yang tidak menggunakan penutup atas.
“Ada yang sudah punya payung dan ada yang belum. Kami tinggal dan diperbolehkan berjualan di sini sudah bersyukur. Kami tidak minta macam-macam. Bila ada bantuan dan segera diberikan, maka itu lebih baik bagi kami,” katanya kepada wartawan, Senin (9/8).
Witoyo mengakui penggunaan terpal sebagai penutup atas membuat kawasan tersebut terlihat kumuh dan tidak rapi.
Sejumlah pohon dimanfaatkan pedagang untuk tempat mengikat dan memancang terpal. Akibatnya banyak tapi-tali yang terlihat kurang rapi.Satu bulan lalu sudah ada contoh gerobak yang dibagikan beserta payungnya. Ada satu dan sekarang sudah digunakan, kondisinya bagus,” tambahnya.
m86