“Pesan beliau terakhir sambil menjabat tangan mengatakan jaga partai, sing ngati-ati, yo,” ungkap Tjahjo Kumolo kepada wartawan disela-sela persiapan pemakaman Soetardjo Soerjogoeritno di rumah duka Jalan Kaliurang Km 5, Karangwuni, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Sabtu (8/8).
Ucapan itu disampaikan Mbah Tardjo saat menghadiri Rakornas PDIP di Sentul Jawa Barat pada Rabu kemarin. Meski sudah sakit selama beberapa waktu, Mbah Tardjo masih menyempatkan hadir di acara itu dengan kursi roda didampingi istrinya Ny Sri Adiati.
“Di sana kami bersama Ibu Mega bertemu dengan beliau dan sambil berjabat tangan mengucapkan pesan itu,” tutur Tjahjo
Dia mengatakan Mbah Tardjo adalah sosok politisi senior PDIP yang keras pendirian, terbuka dan mau menerima pendapat orang lain meski berbeda pandangan.
“Yang sekalu dipesankan kepada kami adalah kalau ada musuh lebih baik kamu dekati, jangan hanya mendekati kawan saja,” ungkapnya.
Mbah Tardjo menerima Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI pada tahun 2009. Dengan penhargaan ini, Mbah Tardjo sebenarnya berhak dimakamkan di TMP.
Namun Mbah Tardjo sejak lama ingin dimakamkan di Yogyakarta jika meninggal dunia. “Keinginan beliau itu ingin di makamkan di Yogyakarta dan itu sudah diungkapkan lama,” pungkas Tjahjo.
dtc/nad