Soloraya
Jumat, 6 Agustus 2010 - 16:04 WIB

Siswa baru SMAN 1 Wonogiri dikabarkan kesurupan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Siswa kelas X di SMAN 1 RSBI Wonogiri dikabarkan kesurupan, seiring dengan dipugarnya bangunan aula di lingkungan sekolah. Kabar kesurupan terjadi lebih dari sekali dan menimpa lima siswa.

Guru dan pegawai SMAN 1 berusaha untuk menanggulangi. Bahkan ada kabar untuk “mengusir”-nya salah seorang guru sempat mengontak seorang paranormal. Kedatangan paranormal diharapkan mampu memulihkan kondisi siswa, sehingga bisa sembuh seperti semula.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos, Jumat (6/8), kabar kesurupan yang menimpa siswi kelas X itu terjadi hari Senin dan Kamis. Siswi yang diduga terkena gejala pingsan disebut-sebut bernama Bora, Vita dan Rika. Beberapa siswa dsan guru di sekolah itu saat ditemui mengatakan kalau kejadian itu ada.

Pejabat Humas SMAN 1 RSBI Wonogiri, Sentot Dwi TJ mewakili Kepala SMAN 1, Mulyadi saat ditemui mengatakan tidak ada kesurupan di sekolah. “Saat digelar Perpegak dahulu ada sekitar 11 siswa yang kesurupan. Namun kejadian di sekolah kemarin itu bukan kesurupan, karena gejala orang kesurupan itu diawali histeris tetapi kemarin tidak. Penderita langsung pingsan dan temannya yang melihat ikut-ikutan,” ujarnya.

Dikatakan oleh Sentot, kalau ketiga siswi itu dalam rekam medisnya menderita asma dan jantung lemah. “Jadi ada riwayat asma dan jantung lemah. Sejak mengikuti MOS, juga sudah diperingatkan dan diminta istirahat saja, namun si anak nekat.”

Advertisement

Hal senada dikemukakan oleh guru Bahasa Jepang, Dwi Sulistyo, yang ikut merawat siswi yang sakit itu. “Kemarin itu tidak teriak-teriak, jadi karena memang menderita asma. Faktor kesurupan itu ada dua, pertama karena faktor kecapaian dan kedua, si anak mempunyai masalah di rumah.”

Soal bangunan aula, Sentot mengatakan kalau secara paranormal sudah dilakukan. Diakuinya bangunan aula yang dirobohkan berdiri sejak jaman Belanda. “Sisa kayu disimpan di gudang dan akan dipergunakan lagi untuk bangunan baru di lantai 3. Jadi pembongkaran aula, secara ilmiah dan non ilmiah sudah dilakukan karena saat ini hidup di Pulau Jawa.”

tus

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif