Sragen (Espos)–Puluhan hidran air di wilayah Sragen hanya sebagai pajangan lantaran tidak difasilitasi boks hidran yang berisi perlengkapan pemadam kebakaran.
Sekitar 40-50 unit hidran air itu dinilai mubazir alias sia-sia.
Penegasan itu disampaikan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen, Aris Wahyudi saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Jumat (6/8).
Menurut dia, enam unit hidran air di Pasar Bunder sebenarnya tidak macet, tetapi berfungsi norma.
Namun karena hidran air tersebut tidak dilengkapi boks hidran, lanjutnya, maka ketika terjadi kebakaran di Pasar Bunder, pedagang atau warga setempat tidak bisa menggunakan hidran air untuk memadamkan api. Boks hidran mestinya berisi selang dan perlengkapan pemadaman kebakaran lainnya.
trh