Laut Timor bukan semata untuk pemulihan kondisi alam. Nasib warga
sekitar yang mata pencahariannya terganggu akibat bencana lingkungan
itu, juga menjadi prioritas penanganan.
“Saya ingin ada bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak tumpahan
minyak itu, seperti nelayan yang tidak bisa melaut,” tegas Presiden SBY
dalam pengantar rapat kerja kabinet dan gubernur di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).
Proses tuntutan ganti rugi saat ini sedang dalam proses perundingan
antara pemerintah dengan pihak pengelola kapal pengangkut minyak yang
berkedudukan di Thailand.
Jumlah nilai ganti rugi untuk tahap awal yang
pemerintah RI tuntut nilainya Rp 500 miliar.
Nilai tuntutan ganti rugi akan bertambah seiring melebarnya dampak dari
tumpahan minyak. Terutama dampak sosial yang menimpa warga sekitar yang bekerja sebagai nelayan dan petani rumput laut.
“Dua hari lalu saya mendapat laporan, hasilnya baik. Saya minta perundingan diteruskan,” sambung SBY.
dtc/nad