News
Kamis, 5 Agustus 2010 - 11:01 WIB

'Debt collector' aniaya guru SD

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gunung Kidul–Seorang Guru Sekolah Dasar Negeri Natah, Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wahyudi, Rabu (4/8) menjadi korban penganiayaan seorang ‘debt collector’ Bank Perkreditan Rakyat.

Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul, AKP M. Qori Octohandoko, di Wonosari, Kamis (5/8), mengatakan diduga telah terjadi penyaniayaan yang menimpa korban seorang guru Sekolah Dasar (SD).

Advertisement

“Seorang guru SD diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang debt collector sebuah bank perkrditan rakyat (BPR),” katanya.

Dia mengatakan peristiwa terjadi di SD Negeri Natah, Nglipar dimana korban hendak pulang mengambil Surat Keputusan untuk kenaikan gaji secara berkala, namun belum sempat keluar dari halaman SD dihadang oleh seorang pegawai bank yang kemudian melalukan pemukulan ke mulut korban.

Menurut dia, pegawai BPR bernama Achid sebelum terjadi insiden pemukulan terlebih dahulu meminta uang sebesar Rp 5 juta kepada korban.

Advertisement

“Kata korban, pegawai BPR menghadang korban di pintu gerbang SD kemudian meminta uang sebesar Rp 5 juta namun tiba-tiba memukul korban dengan tangan kosong. Mendapat perlakukan tersebut, korban kemudian melaporkan ke pihak kepolisian,” katanya.

Dia mengatakan saat ini baru mendapat laporan secara sepihak dan akan segera melakukan pemanggilan kepada pegawai BPR yang diduga telah melakukan penganiayaan.

“Saat ini kami baru menerima laporan secara sepihak dari korban. Kami akan segera melakukan pemanggilan kepada pegawai BPR untuk melakukan pemeriksaan,” katanya.

Advertisement

Apabila benar telah terjadi penganiayaan maka pelaku akan dijerat dengan pasal Pasal 351 KUHP.
Sementara itu korban, Wahyudi, mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di halaman SD.

“Saya waktu itu hendak pulang sebentar mengambil SK untuk kenaikan gaji berkala namun belum sesampai di pintu gerbang saya dihadang pegawai bank tersebut dan meminta uang Rp 5 juta, karena saya belum memiliki kemudian dia memukul saya dan mengenai mulut,” katanya.

ant/rif

Advertisement
Kata Kunci : Aniaya Guru SD
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif