Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo mengaku jengah dengan kondisi yang kerap terjadi tiap tahun ini. Ia menilai hal ini disebabkan oleh rendahnya mutu kepala maupun staf SKPD yang membantunya melaksanakan jalannya proses pemerintahan.
Satu-satunya solusi yang telah disiapkan Walikota adalah mendepak pejabat yang dinilai bermutu rendah dan menggantinya dengan yang lebih profesional.
“Jadi harus saya akui memang aparat kami yang menangani itu (proyek) kurang profesional, baik pengguna anggaran (SKPD) maupun ULP (Unit Layanan Pengadaan),” ujarnya kepada Espos, Selasa (3/8) di kompleks Pemkot setempat.
Wakil Ketua DPRD Salatiga, M Fathurrahman, kembali mengelus dada atas kondisi demikian. Ia mengkhawatirkan anggaran APBD 2010 yang diplot untuk membiayai kegiatan proyek pembangunan fisik kembali tak terserap seluruhnya, seperti yang terjadi tahun lalu.
“Tahun anggaran sebelumnya, APBD tak terserap sebelumnya, lantaran banyak proyek yang gagal dilaksanakan akibat ketidaksiapan pengguna anggaran. Jangan sampai hal ini kembali terjadi. Yang dirugikan jelas masyarakat,” ungkap politisi asal PKS ini.
Lebih lanjut Walikota menyebut banyak pejabat dan stafnya yang telah mengenyam pendidikan S2. Sayangnya jenjang pendidikan tersebut tak serta merta membuat mereka menjadi profesional.
“Langkah ke depan, tak ada jalan lain, dalam waktu dekat akan ada perputaran pejabat,” tukas walikota.
kha