Soloraya
Rabu, 4 Agustus 2010 - 21:35 WIB

Rembesan gas marak, peredaran terganggu

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menengarai rembesan tabung gas konversi tiga kilogram (Kg) menyebabkan peredaran elpiji terganggu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag, Sadewo Suharto serta perwakilan Hiswana Migas Koordinator Sukoharjo, Heri Poedi. Menurut mereka, rembesan tabung gas elpiji paling banyak berasal dari Klaten, Boyolali, Wonogiri serta Karanganyar.

Advertisement

“Kalau melihat kondisi di lapangan sekarang ini rembesan gas memang termasuk tinggi. Yang kami masuk rembesan gas adalah masuknya tabung gas jatah konversi dari daerah lain ke Sukoharjo,” ujar Dewo ketika dijumpai, Rabu (4/8).

Menurut Dewo, segel untuk tabung gas elpiji di Sukoharjo biru serta hijau. Namun demikian tabung gas yang beredar di Kota Makmur warna segelnya bermacam-macam, tak hanya hijau dan biru. “Kalau kami melihat di masyarakat, warna segel tabung gas memang bermacam-macam. Artinya apabila melihat warna segel di luar hijau serta biru, itu artinya dari daerah kabupaten sekitar yang berbatasan dengan Sukoharjo,” ujarnya.

Dengan masuknya tabung gas elpiji dari luar daerah, sambung Dewo, menyebabkan distribusi menjadi terganggu. Pasalnya, pihaknya tidak bisa menentukan kebutuhan riil warga Sukoharjo terkait dengan penentuan alokasi.

Advertisement

Senada menurut Heri, dengan tingginya tabung gas dari luar daerah yang masuk Sukoharjo, membuat dia kesulitan menentukan alokasi distribusi untuk masyarakat.

aps

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Rembesan Gas
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif